Yua Mikami as a Role Model: Challenges and Triumphs

Yua Mikami’s path to success is one paved with both trials and triumphs, propelling her into the spotlight as a distinctive figure in entertainment. Her early steps in mainstream media were far from simple. She faced the daunting task of meeting expectations in a fiercely competitive industry. Yet, it was her daring shift to the adult video (AV) industry that truly carved out her distinctive place in the world of entertainment, marking the beginning of a career that would defy the typical boundaries of fame and perception. Entering the AV industry, Yua Mikami faced significant public scrutiny. Her decision sparked a mix of criticism and curiosity, with many questioning how she would fare in such a controversial field. “I had to face a lot of criticism and judgment from people when I entered the adult industry. But I knew I wanted to take control of my own life and career, and not let others decide for me. It wasn’t easy, but I’ve always believed in my ability to connect with people.” In one of her interviews, Mikami expressed. This reflects her resilience in dealing with negative perceptions and staying true to her path despite societal pressures. Beyond her work in AV, Yua has built a multifaceted career. She has ventured into acting, music, and even business, where she has found success as an entrepreneur. Her social media presence played a key role in this expansion, allowing her to engage with millions of fans and establish herself as a digital influencer. Yua has also used her platform to advocate for empowerment, particularly for women. She has openly discussed the challenges she has faced, encouraging others to pursue their dreams regardless of public opinion. Her advocacy for mental health and personal growth has made her an inspiration to many who look up to her for her resilience and achievements. Through her diverse pursuits in both business and entertainment, Yua Mikami has proven herself as more than just a celebrity. She embodies resilience and triumph, demonstrating that it’s possible to break through societal limits and succeed. With each step forward, her journey unfolds as a testament to inner strength, autonomy, and an unwavering drive to carve out her path. Yua’s legacy is not just about fame it’s a bold narrative of self-empowerment, perseverance, and a relentless commitment to shaping her destiny.

Kepala BPOM Ungkap Obat Kanker di RI Masih Mahal dan Terbatas, Ini Penyebabnya

Jakarta – Kanker merupakan salah satu penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Tingkat deteksi dini yang rendah dan obat-obatan kanker yang mahal serta kurang ketersediaannya disebut menjadi beberapa hal yang memicu masalah tersebut.Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Taruna Ikrar menuturkan bahwa panjangnya proses perizinan menjadi salah satu faktor yang membuat ketersediaan obat inovasi di Indonesia rendah. Obat inovasi biasanya harus melalui proses perizinan 300 hari kerja. Karena adanya instruksi presiden, Taruna mengatakan pihaknya akhirnya memutuskan untuk mempersingkat proses perizinan menjadi 120 hari kerja. Meski prosesnya menjadi lebih berat, Taruna berharap cara ini bisa mempercepat ketersediaan jumlah dan variasi obat kanker di Indonesia. “Masyarakat yang mengidap kanker itu sangat banyak ya di Indonesia, kalau tiap tahun aja meningkat 400 ribu, berarti tahun ini sudah berapa pengidap, berapa juga juta yang bisa survive. Ini sangat dibutuhkan dan tidak bisa menunggu waktu. Kalau terlalu lama, keburu meninggal,” kata Taruna ketika ditemui awak media di Jakarta Pusat, Selasa (10/12/2024). Selain meningkatkan ketersediaan obat kanker di Indonesia, langkah mempersingkat perizinan menurut Taruna juga dapat membantu menyediakan obat kanker dengan harga lebih terjangkau. Ketika banyak perusahaan obat mulai banyak melakukan penelitian dan memproduksi obat kanker, maka harganya akan lebih bersaing antar perusahaan. Baca juga:Viral Pria Mengeluh Sakit Perut, Tak Tahunya Kena Kanker Kolorektal Stadium 4Hal ini menurut Taruna juga sangat penting lantaran kanker menjadi salah satu penyakit dengan beban penyakit terbesar di Indonesia. Ia mengatakan kanker merupakan jenis penyakit yang paling ‘menakutkan’ bagi pasien maupun dokter. Tidak seperti infeksi virus atau bakteri yang penanganannya lebih pasti, menurut Taruna penanganan pasien kanker bisa berbeda-beda setiap orang. “Ini bisa mengurangi beban negara kalau kita bisa dapat obat-obat baru. Kalau pilihannya bertambah, dampaknya ketersediaan obat ini jelas lebih mudah karena bukan hanya satu perusahaan saja,” ucap Taruna Ikrar. “Selain itu, kalau jenis produknya banyak, maka harganya akan berkompetisi. Kalau harganya terlalu mahal, tidak laku atau tidak ada pilihan lagi. Jadi ini membantu,” tandasnya.

Ciri-ciri Perut Buncit akibat Kista Ovarium, Waspadai Jika Alami Gejala Ini

Jakarta – Dalam beberapa waktu terakhir, penyakit kista ovarium menjadi topik yang ramai dibahas oleh warganet media sosial X. Banyak dari mereka yang menceritakan kisahnya mengidap kista karena gaya hidup yang tidak sehat.“2020 full makan sembarangan (bakso,mie ayam,junkfood,seblak,dll) sampe akhirnya 1 bulan haid ga berenti dan sakita luar biasa akhirnya ke dokter usg ternyata kista 6cm diovarium alhamdulillahnya dokter ga saranin operasi jadi minum obat dikasih resep dan makan dihindari junkfood,” ujar salah satu netizen. Salah satu gejala kista yang disoroti adalah perut membuncit. Spesialis obstetri dan ginekologi dr Muhammad Fadli, SpOG menjelaskan gejala perut membesar akibat kista ovarium biasanya terjadi tanpa alasan jelas dan disertai siklus haid yang tidak teratur. Apabila mengalami gejala tersebut, pemeriksaan ke dokter sebaiknya dilakukan. Hal ini untuk memastikan apakah kondisi tersebut memang berkaitan dengan kista atau kondisi lainnya. “Haidnya sudah tidak teratur, yang mana kita tahu haid teratur itu adalah siklusnya 28 hari sekali plus minus 7 hari. Jadi kalau memang sudah contoh 40 hari sudah tidak haid, terus sering terjadi mungkin lebih dari 3 kali, sebaiknya dilakukan pemeriksaan,” ujar dr Fadli ketika dihubungi oleh detikcom beberapa waktu lalu. Selain siklus haid yang tidak normal, gejala perut membesar akibat kista biasanya juga disertai dengan nyeri haid yang tidak normal. dr Fadli mengatakan kram ketika haid sebenarnya adalah kondisi yang normal. Namun, apabila rasa nyeri tersebut tidak tertahankan, hingga harus minum obat dan mengganggu aktivitas, ia menyarankan masyarakat segera memastikannya ke dokter terpercaya. Pemeriksaan dini memungkinkan pasien untuk mendapatkan pengobatan secara efektif dan cepat. “Kalau lagi haid untuk seharusnya memang cramping, rahimnya kram, tetapi nyerinya itu seharusnya tidak sampai mengganggu aktivitas atau sampai harus minum obat. Kalau harus minum obat, dicek apakah ada kista cokelat atau adenomiosis atau yang lainnya,” tandasnya.